Oleh: Rudiono
Perkembangan kebutuhan telekomunikasi dan informasi yang semakin beragam tidak hanya dapat dipenuhi dengan kuantitas, namun kedepan perlu lebih diutamakan pada kualitas alat pemenuhannya. Kebutuhan telekomunikasi dan informasi acap kali harus dipenuhi dengan kecepatan dan ketepatan, karenanya dibutuhkan teknologi yang lebih mapan guna menjawab tantangan itu. Salah satu teknologi terkini yang dapat digunakan bagi para pengguna layanan selular ialah teknologi LTE (Long Term Evolution). LTE merupakan standar 3GPP (Third Generation Partnership Project) Release 8 dan juga merupakan evolusi teknologi 1xEV-DO sebagai bagian dari roadmap standar 3GPP2. Teknologi ini menawarkan efisiensi spektrum yang lebih baik, peningkatan kapasitas radio, latency dan biaya operasional yang rendah bagi operator serta layanan mobile broadband kualitas tinggi untuk para pengguna.
Terdapat perubahan yang mencolok dibandingkan standar sebelumnya meliputi tiga hal utama, yaitu air interface, jaringan radio serta jaringan core. Dengan teknologi LTE, pengguna dapat leluasa mengunggah maupun mengunduh video high definition dan konten-konten media lainnya, mengakses e-mail dengan attachment besar, serta bergabung dalam video conference dimanapun dan kapanpun. Dengan LTE, kemampuan jaringan bertambah sehingga dapat mengoperasikan fitur Multimedia Broadcast Multicast Service (MBMS), bagian dari 3GPP Release 6, dimana kemampuan yang ditawarkan dapat sebanding dengan DVB-H dan WiMAX . LTE dapat dioperasikan pada salah satu pita spektrum seluler yang telah dialokasikan yang termasuk dalam standar IMT-2000 (450, 850, 900, 1800, 1900, 2100 MHz) maupun pada pita spektrum yang baru seperti 700 MHz dan 2,5 GHz.
Teknologi LTE sendiri merupakan pengembangan teknologi dari aplikasi GSM dan CDMA yang sudah ada di Indonesia saat ini. Bila pada GSM (2G), berevolusi menjadi GPRS (2,5G), yang dilanjutkan dengan EDGE, serta EDGE Evolved. Maka di WCDMA (3G), berevolusi menjadi HSPA (3,5G) dan HSPA+, maka solusi berikutnya adalah penggunaan LTE yang mempunyai layanan kapasitas gigabytes di atas semuanya.
PT XL Axiata Tbk menunjukkan eksistensinya dengan mencoba teknologi LTE ini. Operator kawakan yang pertama di tanah air ini berupaya memberikan kualitas layanan yang baik dan murah bagi pelanggannya. Ujicoba pertama dilakukan 20 Desember 2010 dengan menggandeng salah satu perusahaan handphone dunia dan stasiun televisi swasta di Indonesia. Dalam ujicoba yang pertama itu dilakukan dengan menggelar live streaming pertunjukan musik dan disiarkan langsung oleh stasiun televisi yang bersangkutan. Alhasil, LTE mempunyai kualitas bagus dalam melakukan service penyiaran, dengan biaya yang lebih rendah dan efektif. Dengan LTE, memungkinkan para user maupun subscribers menikmati beragam media (multimedia), seperti musik, internet, film, sampai game dalam satu peralatan yang saling terhubung menjadi satu, dan yang paling penting berbiaya rendah.
Hadirnya layanan yang berkualitas dan murah dari XL ini kedepan perlu kita manfaatkan untuk hal-hal yang dapat menunjang produktivitas karya. Layanan yang semakin prima ini memberi kemudahan tanpa batas dalam mendukung pekerjaan sekaligus menjadi tonggak baru lahirnya teknologi 4G di pasar Indonesia. Tentu hal ini merupakan kemajuan dalam dunia teknologi informasi yang mana keleluasaan dalam berkoneksi semakin besar.