INDIKATOR SOSIAL EKONOMI
Oleh: Rudiono*
2007
Dalam kajian geografi kita mengenal adanya geografi sosial dan geografi ekonomi. Namun sayangnya geografi ekonomik dilingkungan berbagai aliran geografi kurang mendapatka perhatian, dengan alasan kurang berkaitan dengan peradaban yang mulia (Daldjoeni, 1996:166)
Sementara tokoh geografi sosial Perancis, Piere George mengatakan “pada setiap sistem ekonomi terdapat relasi sosial yang mendasarinya, tetapi bersamaan dengan itu relasi-relasi sosial itu merupakan akibat saja dari sistem ekonomi”. Dari hal tersebut kita dapat mengambil beberapa indikator sosial ekonomi, antara lain:
- Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk, dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk yang terus bertambah dari tahun ketahun telah membuat banyak perubahan terhadap indikator sosial ekonomi yang lain. Pada dasarnya jumlah penduduk turut menentukan kepadatan dan laju pertumbuhan penduduk pada suatu wilayah. Namun faktor lahan juga mempengaruhi ketiga indikator sosial ekonomi tersebut. Apabila suatu wilayah memiliki lahan yang relatif sempit sedangkan jumlah penduduk pada tempat itu cukup besar, maka kepadatan penduduk wilayah itu juga cukup besar.
Dikatakan sebagai indikator sosial ekonomi oleh karena berkaitan langsung dengan kehidupan sosial kemasyarakatan tetapi juga dapat mempengaruhi kehidupan ekonomi masyarakat dalam suatu wilayah. Indikator semacam ini dapat diukur melalui tiga hal pokok dalam ilmu kependudukan yaitu:
- Sensus penduduk: adalah cara pencacahan penduduk yang dilakukan secara periodik dalam kurun waktu tertentu.
- Registrasi penduduk: pencacahan oleh pemerintah setempat dimana biasanya dicatan setiap kelahiran, kematian, adopsi, perkawinan, perceraian, perubahan pekerjaan, perubahan nama dan tempat tinggal (Said Rusli,1982:30).
- Survai penduduk: pencacahan untuk kepentingan-kepentingan tertentu.
- Indeks Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ini dapat dimanfaatkan sebagai pendekatan guna mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat.Melalui tiga indeks utama, yaitu angka harapan hidup, tingkat melek huruf dan pengeluaran, maka diperoleh suatu indeks kesejahteraan yang dapat dijadikan rujukan sebagai target pembangunan manusia.
- Persentase Melek Huruf
Angka melek huruf merupakan salah satu representasi dari pembangunan bidang pendidikan. Ini adalah cara yang dipakai untuk mengukur indeks pembangunan manusia. Setiap daerah tentu berbeda beda tingkat melek huruf bagi masyarakatnya. Tentu juga akan mempengaruhi indeks pembangunan manusianya, sebab aspek pendidikan menjadi penentu disampang aspek-aspek lain.
- Angka Harapan Hidup
Angka harapan hidup dipakai sebagai salah satu pendekatan untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan bidang kesehatan. Tingkat kualitas kesehatan penduduk juga berbeda-beda antar wilayah.
- Tingkat Pengangguran Terbuka
Angka pengangguran terbuka di
- Nilai Tukar Petani
Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima oleh petani terhadap indeks harga yang dibayarkan oleh petani. NTP ini merupakan salah satu indikator proxy untuk melihat tingkat kesejahteraan petani. NTP juga menunjukkan sejauh mana kemampuan tukar hasil pertanian dengan barang-barang yang dibeli atau dikonsumsi oleh petani.
- Kemiskinan
Data tahun 2006 sekitar 49% penduduk
Indikator ini dapat diukur dengan usaha-usaha penetapan garis kemiskinan. Dengan menggunakan kriterium tertentu ditetapkan garis kemiskinan, yang selanjutnya proporsi penduduk dibaewah garis ini digolongkan miskin (Said Rusli, 1982:103). Yang tergolong miskin adalah mereka yang memiliki tingkat pengeluaran setara kurang dari 320 kg berasuntuk penduduk pedesaan dan 480 kg beras untuk penduduk perkotaan (Sajogyo,1971:71)
- Pertanian
Indikator ini dapat diukur oleh adanya pengukuran-pengukuran tentang:
- Luas lahan dan produksi gabah.
- Luas lahan dan produksi tanaman perkebunan.
- Produksi buah-buahan dan sayuran.
- Persentase jumlah ternak.
- Persentase produksi perikanan.
- Perindustrian
Industri besar dan sedang menjadi penentu adanya indikator sosial ekonomi ini. Adanya industri akan merubah peradaban suatu negara. Tingkat kemajuan dari suatu negara juga ditinjau dari teknologi yang dipakai dalam negara tersebut, khususnya yang berkaitan dengan industri.
- Perdagangan: diukur dengan
- perdagangan luar negeri
- perdagangan dalam negeri
- Pariwisata Dan Transportasi
Diukur dari jumlah wisatawan asing yang tinggal, rata-rata pengeluaran wisman (wisatawan mancanegara) per kunjungan dan berapa lama wisman tinggal menurut negara asal, jumlah penumpang dalam negeri menurut angkutan, dan jumlah barang dalam negeri menurut jenis angkutan.
REFERENSI
Daldjoeni.1996. Perkembangan Filsafat Geografi.
Said Rusli. 1982. Pengantar Ilmu Kependudukan.
www.bi.go.id
* Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Geografi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar