ANEKA TIKET DAN VOUCHER HOTEL

11 Desember 2007

I have a dream … ….

Betapa besar kekuatan sebuah mimpi. Banyak hal besar terjadi di dunia ini hanya berawal dari mimpi. Berawal dari sebuah mimpi Wright bersaudara mampu untuk menciptakan kendaraan yang mampu membawa kita terbang laksana burung. Berawal dari mimpi manusia telah mampu untuk menjelajah luar angkasa. Bahkan mampu untuk berlari – lari di bulan. Semuanya hanya diawali dengan sebuah mimpi.

Apabila kita melihat lebih jauh, maka bukan hanya mimpi saja yang berperan. Di dalam impian itu juga ada sebuah keyakinan, sebuah usaha yang tak kenal putus asa, dan sebuah doa tentunya. Jadi, bukan hanya sebatas mimpi di siang bolong, tanpa ada artinya.

Apabila kita melihat realita keadaan bangsa ini, tampaknya jauh dari impian kita semua, jauh sekali. Kita memimpikan bangsa yang makmur, bangsa yang lestari, damai, namun itu semua baru sebatas dalam impian. Kerusakan bangsa ini sudah demikian parahnya, bukan saja kerusakan fisiknya saja tetapi kerusakan moral pun seakan tak mau kalah. Indonesia yang oleh para pujangga disebut sebagai “ zamrud khatulistiwa “ ternyata mulai dirusak oleh penebangan liar, kebakaran hutan, dan lain sebagainya. Uang rakyat hanya dijadikan santapan oleh segelintir orang saja, tanpa mau berbagi dengan mereka yang sedang kelaparan. Hati nurani manusia telah ditukar dengan segepok uang. Bencana pun seakan tak henti menerpa bangsa ini. Semakin menambah luka, semakin menyesakkan dada. Memberikan pelajaran atau bisa kita anggap “ hukuman “ atas semua perbuatan “ merusak “ kita.

Sebagai seorang mahasiswa yang berpandangan idealis, realitis, kritis ( dan –is, - is yang lain ) tentu kita berharap keadaan itu akan mulai sirna. Awan gelap yang menutupi bangsa ini akan digantikan oleh sinar yang terang benderang. Dan, yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah apakah kita masih berani, untuk memimpikan Indonesia yang “ indah “ ?? Sedangkan masih banyak diantara kita yang bersikap apatis terhadap keadaan bangsa. Masih banyak yang masih tak peduli dengan keterpurukan bangsa ini, seakan mereka hidup “ di dunia “ yang lain. Mereka bukan hidup di dunia kita yang penuh dengan persoalan.

Dan kita sadar bahwa jalan yang ditempuh pun bukanlah jalan tol yang “ mulus “. Untuk menuju sebuah perubahan, hanya tersedia satu jalan yang panjang, pun ‘kan penuh dengan rintangan. Tetesan keringat dan air mata hanya akan menjadi rangkaian nada yang indah bagi mereka yang menempuh jalan ini. Masih mau dan mampukah kita untuk terus bermimpi dan memperjuangkan mimpi kita ?? Kalau bermimpi saja kita tidak berani, bagaimana mungkin bangsa ini akan bangkit. Bermimpilah untuk kemakmuran bangsa, kemudian perjuangkan mimpi itu.

“ Bermimpilah, kemudian gantungkan mimpimu bersama bintang – bintang di langit. Jikalau engkau tak mampu meraihnya, maka mimpimu akan bersinar bersama bintang – bintang “




- 3yanto “ mekel “ SOSPOL BEM FISE -

Mahasiswa Pendidikan Geografi FISE UNY 2006

Tidak ada komentar: