Oleh: Rudiono
Dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi momentum yang baik bagi pelanggan telekomunikasi seluler di tanah air sebab operator-operator di Indonesia memberikan layanan dengan tarif yang semakin murah. Hal ini juga dilakukan oleh perusahaan penyedia layanan telekomunikasi seluler seperti PT. XL Axiata Tbk. Dengan memakai merek dagang XL, dan memberikan tarif murah membuat pelanggan semakin setia menggunakan produk keluaran PT XL Axiata Tbk. Bahkan banyak pula yang kemudian beralih dari operator lain untuk turut serta menggunakan layanan XL. Tidak hanya anak muda, tetapi juga orang tua dari golongan dan kalangan apapun dapan mencicipi tarif murah yang dihadirkan XL. Apalagi XL telah didukung oleh puluhan ribu BTS (Base Tranceiver Station) yang siap melayani kebutuhan telekomunikasi masyarakat hingga ke pelosok negeri.
Murah tapi bukan murahan. Pada kenyataannya XL memberikan layanan dengan kualitas baik dan memuaskan. Tentunya layanan dengan kualitas baik ini kemudian menjadi modal utama XL untuk mempertahankan kepercayaan pelanggannya. Apabila pelanggan merasa puas, tidak dipungkiri bahwa kepercayaan itu akan semakin melekat. Tetapi sebaliknya, bila layanan tidak memuaskan maka pelanggan pun enggan dan beralih pada operator lain. Setidaknya satu celah potensial pada strategi pemasaran (strategy of marketing) berikutnya adalah menjaga kepercayaan pelanggan.
Sebagai operator telekomunikasi yang telah lama berpengalaman di Indonesia, dari tahun ke tahun performa XL terus berbenah dengan menambah luas cakupan area (coverage area) yang dapat dilayani XL. Selain itu layanan yang dihadirkan XL kini telah dilengkapi dengan teknologi multimedia yang memudahkan pelanggan dalam mengirim dan menerima data yang lebih bervariasi. Layanan yang pada awalnya adalah panggilan dan konten SMS (pesan singkat) saja, saat ini dapat dimanfaatkan untuk menjelajah dunia maya melalui berbagai aplikasi di internet. Terlebih daripada itu, XL juga memberi tarif yang terjangkau sehingga kemudahan akses ini dapat dimanfaatkan siapa saja.
Dengan murahnya tarif telekomunikasi saat ini tentunya membawa dampak yang positif maupun dampak yang negatif. Kedua dampak ini selalu akan kita temui dalam kehidupan kita. Adapun dampak positif yang muncul akibat murahnya tarif telekomunikasi adalah:
Pertama, hilangya sekat pembatas antar wilayah. Kita tahu bahwa negara kita adalah negara kepulauan yang terdiri lebih dari 17.000 pulau, dibatasi selat dan lautan, dengan luas total darat dan laut mencapai 8,2 juta km2. Belum lagi kondisi topografi Indonesia yang beraneka ragam, mulai dari pesisir hingga pegunungan. Jika dilalui dengan perjalanan tentu akan memakan waktu berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Disamping itu, tidak cukup dengan biaya yang kecil. Tetapi sekedar untuk menyapa keluarga, saudara, maupun kerabat yang berada jauh saat ini tidak perlu untuk berjabat tangan langsung. Dengan kemudahan dan kemurahan biaya telekomunikasi yang ada, maka komunikasi dapat dilakukan cukup dengan layanan SMS, telepon, ataupun media yang memberikan kemudahan untuk bertatap muka melalui video call. Dengan demikian jalinan kekeluargaan dan kekerabatan tetap terjalin baik meskipun berada pada tempat yang saling berjauhan.
Kedua, murahnya tarif telekomunikasi turut membangkitkan perekonomian bangsa. Ketika akses informasi semakin mudah dan murah, maka semakin banyak peluan-peluang usaha yang dapat digalakkan. Apalagi dengan hadirnya layanan telekomunikasi multimedia, pekerjaan dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien. Hasilnya produktifitas akan meningkat, dan imbasnya seluruh aspek perekonomian akan bangkit akibat peningkatan produktifitas kerja tersebut.
Ketiga, masyarakat semakin pandai. Aneka macam inovasi teknologi, murahnya akses telekomunikasi, dan kemudahan mendapat informasi membuat masyarakat semakin pandai menghadapi situasi terkini. Berita terbaru dapat di update melalui layanan internet yang dihadirkan operator seluler, dari SMS, maupun telepon yang diinformasikan oleh orang lain. Dengan demikian masyarakat sekarang menjadi generasi yang up to date. Meskipun tidak semua kalangan dapat menggunakan handphone, namun setidaknya dari informasi yang didapat itu kemudian menyebar dari mulut ke mulut yang pada akhirnya menyebar pada seluruh kalangan. Informasi telah membuka cakrawala masyarakat mengenal dan memahami peristiwa yang terjadi di daerah lain.
Keempat, murahnya tarif telekomunikasi dapat membantu upaya penanganan bencana dengan lebih cepat. Tim evakuasi dapat leluasa melakukan komunikasi dan koordinasi jarak jauh dalam upaya penyelamatan warga. Dengan komunikasi yang murah, reaksi cepat dapat dilakukan segera. Menyadari bahwa negeri kita rentan terhadap bencana, maka upaya mitigasi maupun penanganan bencana cukup terbantu dengan kemudahan berkomunikasi.
Selain dampak positif, perlu juga dilihat dampak negatif yang muncul. Dampak negatif muncul akibat penyalahgunaan teknologi untuk tindakan kriminal dan asusila. Masyarakat sendiri yang nantinya harus memfilter pengaruh negatif yang muncul sekaligus berupaya untuk waspada. Pada posisi ini, yang dipermasalahkan adalah ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut. Karena pada dasarnya teknologi dihadirkan untuk membantu kemudahan manusia beraktifitas. Secara keseluruhan telekomunikasi yang murah telah membawa masyarakat menuju babak baru, yaitu era kemudahan informasi yang meningkatkan daya saing bangsa. Dilihat dari kebermanfaatan, layak jika dikatakan bahwa tarif telekomunikasi murah sangat bermanfaat kerena memiliki kontribusi besar dalam pemberdayaan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar